Kisah Perjalanan Umroh seorang mualaf keturunan.

Kisah Perjalanan Umroh seorang mualaf keturunan.

Allah adalah dzat yang maha membolak balikan hati, sepertinya menjadi sebuah dalil yang tepat untuk menggambarkan kisah ini. Pak Edi merupakan seorang mualaf yang menikah dengan Ibu Fitri, mereka berdua adalah partner kerja yang bergelut di bidang properti.

Perjalanan Umrah mekkah Merindu bersama jadiumrah.com menjadi sebuah perjalanan umroh pertama mereka bersama anak-anaknya Reza, Billy dan Kimmie.

Mereka sengaja memilih waktu di akhir Desember yang bertepatan dengan jadwal libur anak-anak. Untuk keluarga yang terbilang “modern” seperti keluarga pak Edi, sepertinya ini adalah keputusan yang tidak biasa, karena bisa saja mereka memilih berlibur ke negara lain yang lebih menarik secara nilai liburan.

Kami dari pihak travel memberi perhatian besar kepada pak Edi dan keluarga, pasalnya kami merasa ada tanggung jawab besar berupa dakwah kepada beliau agar benar benar bisa mengambil sebanyak mungkin pelajaran tentang islam di negeri asal penyebarannya. Sambil sesekali kami sedikit khawatir beliau belum terbiasa dengan kondisi ibadah dimana jutaan manusia tumpah ruah dalam satu tempat untuk berlomba mengambil posisi untuk berdoa kepada Allah dirumahNya “Baitullah”. Namun ternyata kekhawatiran kami tidak perlu berkepanjangan, Allah menunjukan kuasanya dengan membuat Pak Edi merasa nyaman di tengah jutaan manusia dan dia menjadi bagian umat yang berupaya beribadah dengan khusuk meskipun penuh perjuangan berdesak desakan dengan seluruh jamaah lainnya di sekitaran Ka’bah. Apalagi ditengah upaya nya beribadah, pak Edi juga harus fokus menjaga Kimmie anak terkecilnya agar tidak terlepas dari rombongan kami. Alhamdulillah pak Edi dan keluarga begitu merasa puas menjalankan rangkaian ibadahnya, meskipun qadarullah mereka belum sempat mencium Hajr Aswad namun ternyata justru memantik semangat tersendiri bagi mereka agar bisa mencium Hajar Aswad di lain waktu sambil berdoa meminta agar Allah mengabulkan hajat hajat mereka.

Pelajaran besar kami dapatkan dari keluarga pak Edi yang begitu bersemangat beribadah, ia rela mengorbankan hartanya untuk bisa berangkat Umroh meskipun dia seorang mualaf, karena sesungguhnya ibadah ini adalah sebuah panggilan. Meskipun masih merasa jauh dari kesempurnaan, namun pak Edi tetap yakin bahwa panggilan Allah membuatnya menyegerakan memenuhi perintah untuk beribadah Umroh, demi tanggung jawab dan konsekwensinya saat berikrar syahadat beriman kepada Allah dan Rasulnya serta berusaha memenuhi segala perintahnya.